Posting Hari ini
print this page
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KRIMINAL. Tampilkan semua postingan

Polisi Bawa Kabur Gadis SMP

(PROBOLINGGO) - Masih ada aparat kepolisian bermoral bejad. Oknum itu bernama Briptu Sg diduga membawa kabur IT, 16, saat yang bersangkutan berada di sekolah.

Anggota Polsek Kademangan Probolinggo tersebut, dilaporkan Sayudi, 52, orangtua siswi Kelas III SMPN I Sumberasih, Kabupaten Probolinggo itu, ke Mapolres setempat, Jumat (30/4).

Sayudi, warga Dusun Talang, Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo datang ke Mapolresta Probolinggo, selain bersama IT, putri tercintanya juga ditemani Jama’an, anak menantunya.

Mereka langsung menuju ruangan provost Polresta. Hampir dua jam tim penyidik meminta keterangan Sayudi dan IT. Disebutkan, IT dibawa kabur oleh Sg pada Selasa (27/4).

“Sekitar pukul 9.00 pagi, anak saya dijemput di sekolahannya,” kata Sayudi, usai melaporkan kejadian tersebut.

Sayudi mengetahui anaknya dibawa lari oleh seseorang, dari beberapa teman sekolah IT. Mendengar itu, ia bersama pihak keluarga lainnya, mencari ke mana-mana. Dirasa usahanya buntu, ia kemudian menyuruh Munir, tetangga dekatnya, untuk mencari informasi keberadaan putri tercintanya.

Atas bantuan Munir, tidak berapa lama, sekitar pukul 16.30 WIB, IT ditemukan di kediaman Sg di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Sayudi meminta bantuan Munir, karena ia menjadi perantara saat Sg melamar IT.

Disebutkan bahwa Sg yang telah ditinggal mati oleh istrinya dan memiliki anak ini sebelum kejadian, pernah melamar IT. Namun, oleh orangtua IT ditolak karena Sayudi menghendaki anaknya melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

“Ia memang sempat melamar anak saya untuk dijadikan istri, namun saya tolak,” ujar Sayudi yang sehari-hari berdagang kasur ini.

Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan Sayudi. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Sg, seorang anggota polisi, telah membawa lari anak Sayudi.

“Ya, kami terima laporan Sayudi dan akan kami tindaklanjuti,” kata Kapolres, dikutif harian Surya. Atas persoalan ini, AKBP Agus Wijayanto yang baru sehari menjabat Kapolresta ini mengaku akan menindak tegas anggotanya jika terbukti melanggar hukum.

“Kami akan menindak tegas, baik mengenai kedisiplinannya ataupun pelanggaran terhadap Undang-undang Perlindungan Anak,” tegas Agus Wijayanto.

Namun, Kapolres yang asli Klaten, Jawa Tengah, ini menjelaskan, pemeriksaan terhadap IT akan dilanjutkan, Senin (3/5) depan, karena yang bersangkutan hendak berekreasi ke Jogjakarta bersama teman-teman sekolahnya.

“Hari Senin pemeriksaan akan kami lanjutkan. “Mengenai hasil visumnya, belum keluar,” pungkasnya.


Berita lainnya :
------------------------------------------------------------------------------------------------

















------------------------------------------------------------------------------------------------
0 komentar

PNS Gelapkan Beras Korban Bencana

(Jember): Tim Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jember, Rabu (14/4), menangkap Holik, 35 tahun, pegawai Dinas Sosial Kabupaten Jember. "Dia diduga kuat menggelapkan beras bantuan untuk korban bencana alam," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Jember Ajun Komisaris Polisi Nur Hidayat.

Menurut Hidayat, sejak Maret 2009 hingga awal April 2010, Holik menggerogoti sedikitnya 74 ton beras yang menjadi hak para korban bencana alam yang disimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional XI Jember.

Holik bisa mengambil beras tersebut setelah memalsukan dokumen dan tanda tangan para pejabat Dinas Sosial dan Asisten II Pemerintah Kabupaten Jember. Beras tersebut kemudian dijual kepada sejumlah pedagang di wilayah Jember. Dalam kasus ini, kerugian Bulog ditaksir mencapai Rp 216 juta.

Terungkapnya kasus tersebut bermula dari kecurigaan petugas di gudang Bulog Jember. Setiap bulan, satu hingga tiga kali dia melihat Holik mengambil beras dengan membawa dokumen pengambilan dari para pejabat di Jember. "Akhirnya tim melaporkan ke polisi untuk diusut," kata Kepala Bulog Jember Chairil Anwar.

Hingga kini polisi masih menahan dan terus memeriksa Holik. Polisi juga menelusuri orang lain yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.

Berita lainnya...
-----------------------------------------------------------------------------------














-----------------------------------------------------------------------------------
0 komentar

Dibawa Kabur Kemudian Diperkosa

(DENPASAR): Kasus pemerkosaan bocah di bawah umur kembali terjadi di Bali. Parahnya lagi, ini merupakan peristiwa keempat sejak Januari 2010 di kawasan yang sama, yakni Monang Maning, Denpasar.

Modusnya pun hampir sama, Melati–sebut saja begitu–dibawa kabur pelaku dengan menggunakan sepeda motor saat akan berangkat ke sekolahnya di kawasan Monang Maning sekitar pukul 07.30 WIB, Selasa (30/3/2010). Oleh pelaku, Melati dibawa menuju kawasan Terminal Ubung, Denpasar. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah korban.

Pelaku kemudian membawa bocah berusia 9 tahun tersebut ke salah satu rumah tak berpenghuni untuk melampiaskan nafsu bejatnya. Sumariatin, salah seorang kerabat korban, mengaku kaget mendengar Melati diperlakukan tak senonoh oleh orang tak dikenal.

"Ada gurunya yang datang dan memberi tahu kalau dia tertimpa musibah. Awalnya saya kira patah tangan atau gimana, tapi katanya dia diperkosa," ujar wanita paruh baya ini. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kapoltabes Denpasar Kombes Alit Widana mengatakan, ada kemungkinan pelaku adalah orang yang sama dengan pemerkosa bocah-bocah sebelumnya.

"Kemungkinan dilakukan oleh orang yang sama. Memang orang-orang yang dulu itu belum tertangkap karena kami terkendala oleh saksi-saksi yang minim dan kesulitan meminta keterangan korban. Rata-rata korban masih trauma saat ditanya hal tersebut," ujarnya.

Setelah melakukan visum et repertum di Rumah Sakit Wangaya Denpasar, aparat Poltabes Denpasar kini tengah memeriksa korban untuk mencari jejak si pelaku.

"Korban kebetulan bersedia bercerita terkait masalah ini sehingga memudahkan penyelidikan. Sekarang kami sedang menggali informasi dari korban terkait ciri-ciri pelaku. Nanti akan kami buatkan sketsa wajah pelaku. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pelaku," kata Alit Widana.
0 komentar

Dua Polisi Aniaya Remaja


(SINJAI): Tindakan tidak terpuji dilakukan dua oknum polisi, Brigda Edwan dan Brigpol Basrun. Keduanya dilaporkan menganiaya seorang remaja, Faisal, 18, hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai, Selasa 30 Maret.

Sebenarnya, penganiayaan yang dilakukan dua petugas Polsek Pulau Sembilan ini dilakukan Jumat 26 Maret lalu. Namun kejadian ini baru disampaikan Faisal kepada orangtuanya ketika rasa sakit di dada dan punggung tidak sanggup ditahan.

Faisal yang ditemui di RSUD Sinjai mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi saat ada perkelahian antarpemuda di kampungnya. Saat itu, dua oknum polisi ini datang untuk mencari pelaku dengan cara membabi buta memukul orang di tempat itu.

Buntutnya, Faisal yang bukan pelaku menjadi sasaran polisi dengan menghujamkan tendangan ke arah badan korban hingga terguling-guling. Bahkan dia ditendang berulang kali sepanjang 20 meter dari tempat kejadian.

Penganiayaan itu membuat korban mengalami luka dalam pada bagian dada dan punggung, hingga mengganggu saluran pernapasan. Korban sebelumnya dirawat di rumahnya, namun kondisinya kian mengkhawatirkan, membuat keluarganya memilih membawa korban ke rumah sakit.

Kepala Bidang Bina Mitra Polres Sinjai, AKP Nur Alam yang dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui kejadian tersebut. Namun, pihaknya baru mengorek informasi terlebih dahulu. Namun demikian, dia berjanji akan menelusuri insiden memalukan tersebut.

Ratusan warga sempat melakukan tindakan main hakim sendiri dengan mendatangi Polsek Pulau Sembilan untuk mencari kedua oknum polisi itu. Warga disebutkan kecewa karena kedua polisi itu dinilai bertindak sewenang-wenang.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sinjai, Aiptu Sutomo mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti insiden tersebut. Keduanya, lanjut Sutomo, jika terbukti melakukan penganiayaan tersebut, maka akan dijatuhkan sanksi.

"Tapi kita akan lihat apakah memang ada unsur kriminal atau pelanggaran kedisiplinan. Kalau ini ada unsur kriminal, maka tentu diproses dengan melihat faktanya bagaimana," ungkap Sutomo.
0 komentar

Pembunuhan Terkait Anggaran

(SENGKANG): Kepolisian mulai berani membeberkan motif pembunuhan terhadap bendahara Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PKAD) Wajo, Hasdawati. Pembunuhan terjadi akhir 2009 lalu itu diduga terkait anggaran Rp 256 juta yang raib.

Kini anggaran itu belum jelas keberadaannya. Pencairan anggaran itu dinilai menyalahi mekanisme.

Belakangan ini, pembunuhan tersebut dikaitkan dengan keberadaan oknum tertentu yang ketakutan dengan sikap korban yang dikenal tak kenal kompromi dengan penyimpangan aturan.

Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Najamuddin sesaat setelah gelas perkara kasus pembunuhan Hasdawati di ruang kerjanya, Selasa 30 Maret berjanji segera memeriksa beberapa saksi kunci yang diperkirakan mengetahui proses pembunuhan tersebut. Sayang dia tidak merinci saksi kunci dimaksud.

Polisi menurut dia, optimis motif dan pelaku bisa terbongkar setelah memeriksa saksi kunci tersebut. "Masih ada beberapa saksi kunci yang akan kita periksa.

Kemungkinan setelah pemeriksaan saksi itu, motif dan pelaku sudah bisa kita bongkar," tegasnya.

Polisi menyebutkan, motif pembunuhan terhadap ibu empat itu kemungkinan terkait anggaran Rp 256 juta. Menurut dia, anggaran tersebut masih misterius hingga sekarang. Karena itu lanjutnya, penyidikan akan lebih difokuskan ke tugas korban.

"Anggaran itu kan belum jelas. Ke mana anggaran itu. Kemungkinan itu terkait dengan pembunuhan. Pencairan anggaran tersebut ditengarai menyalahi mekanisme yang ada," urainya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa puluhan saksi. Beberapa saksi keluarga dan pegawai lingkup PKAD Wajo telah dimintai keterangan. "Sudah banyak saksi yang kita periksa. Namun, saksi itu ada dua. Ada hanya sekadar memberi keterangan dan ada saksi yang mengetahui kasusnya," ujarnya.

Kesulitan polisi mengungkap kasus itu terletak dari respons masyarakat yang cenderung tertutup. Masyarakat yang terindikasi mengetahui persoalan enggan memberi keterangan yang jelas. Karena itu, polisi meminta masyarakat membantu mengungkap kasus tersebut.
0 komentar

Potongan Kepala Korban Ditemukan

(SURABAYA): Kerja keras polisi untuk mengungkap identitas mayat tanpa kepala membuahkan hasil. Setelah melakukan penyisiran di sekitar Bumi Pergudangan Maspion IV di Jalan Romo Kalisari, kepala akhirnya ditemukan.

Bagian kepala pria yang diduga Tri Agung warga Gresik ini ditemukan sekitar 12 meter dari lokasi pembuangan jenazah. Bagian kepala itu ditanam di dalam tanah dan lubang tempat kepala itu ditanam ditutupi dengan batu dan semak-semak.

"Setelah kami sisir dengan tim gabungan dari Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya, Polres Surabaya Utara, Polsek Benowo dan K9, kepala korban berhasil kami temukan," kata Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo kepada wartawan di lokasi, Rabu (31/3/2010).

Saat ditemukan bagian kepala korban sudah dalam keadaan membusuk.Kepala ditemukan di dekat selokan. Ketika melakukan penyisiran, petugas menggunakan alat berat dan menguras air di dalam selokan. Kepala itu sendiri sebenarnya terendam genangan air.

Ketika petugas menguras air selokan dan mencabuti semak-semak di dekat selokan, bagian kepala yang disembunyikan terlihat. Setelah proses identifikasi, kepala itu
dimasukkan ke dalam tas plastik berwarna hitam dan dievakuasi ke RS Bhayangkara.

"Kita belum tahu wajah korban dengan jelas. Tapi berdasarkan tes sidik jari cocok dengan sidik jari Tri Agung. Tapi kami belum bisa memastikan itu kepala Agung," ungkap Anom.

Sebelumnya, sesosok mayat tak dikenal tanpa kepala ditemukan di sebuah galian parit lahan kosong Bumi Pergudangan Maspion IV di Jalan Romo Kalisari, Senin (29/3/2010).

Mayat itu diperkirakan korban pembunuhan karena saat ditemukan kepalanya tak ada. Kondisi mayat sudah membengkak dan berbau busuk. Mayat diperkirakan sudah berada di lokasi selama 3-4 hari.
0 komentar

Pembunuh PRT Berhasil Dibekuk

(SURABAYA): Aparat Polres Surabaya Selatan bertidank cepat. Kasus pembunuhan yang terjadi di Jalan Kahuripan Surabaya berhasil diungkap hanya dalam waktu tiga jam setelah aparat berhasil menangkap pelakunya.

Pelaku berinisial A, bekerja sebagai cleaning service terhadap korban pembantu rumah tangga (PRT) Heri Astuti (37), ditangkap polisi di orang tuanya di Jalan Semolowaru IV Nomor 32 C.

Ketika dibawa ke rumah majikan korban untuk olah TKP, pelaku dibawa dengan kedaraan Kapolres Surabaya Selatan. Pelaku menggunakan baju dengan motif kotak-kotak tampak tangan terborgol.

Pelaku dikawal langsung oleh Kapolres Surabaya Selatan AKBP Bahagia Dachi dan tiga anggota polisi, tampak bergegas masuk ke dalam rumah nomor 18.

Hingga saat ini, polisi belum memberikan keterangan resmi mengenai penangkapan pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga di keluarga Roni Dimyati.

Sebelumnya, seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) tewas terbunuh dengan pisau, dan ditemukan banyak luka tusuk di tubuh korban. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Kahuripan Surabaya.
0 komentar

Aliran Sesat Jadikan Koran Kitab Suci

SUARAPUBLIC - Sebuah thoriqah (tarekat) agama di kawasan Mumbulsari, Jember, Jawa Timur ini tidak hanya sesat, tapi juga aneh dan menggelikan! Salah satu doktrinnya, mewajibkan pengikutnya baca koran, sedangkan Al-Qur'an bukan bacaan wajib. Doktrin lainnya, aliran ini tidak mewajibkan puasa dan shalat.

Resah dengan aliran sesat tersebut, warga yang sudah tidak bisa menahan diri bergerak menggeruduk sebuah masjid yang dijadikan markas penyebaran ajaran sesatnya.

Seribuan warga mengepung sejumlah orang diduga pengikut aliran sesat yang tengah menggelar pengajian di Masjid Jami’ Raudlatul Muttaqin, Desa Mumbulsari, Jember, Jawa Timur, Kamis (25/2/2010).

0 komentar

Foto Mesum Bupati Pengalongan Sulit Diungkap

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
0 komentar

Cemburu, Istri Tikam Suami

(SUARAPUBLIC.CO.CC) - Perasaan cemburu berlebihan bisa membutakan mata hati. Seperti yang dilakukan seorang ibu rumah tangga OE (23). Karena cemburu dia nekad menikam paha sebelah kanan suaminya, Marcel (36).

Kasus itu terjadi di Jalan Ahmad Yani (kompleks misi) Wamena Kota, sekitar pukul 21.00 WIT, Jumat (12/2) lalu. "Kami mendapat laporan dari masyarakat bila di jalan itu telah terjadi tindak pidana," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Drs M H Ritonga M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres Jayawijaya, AKP Philip M Ladjar, kemaren.

Laporan ditindak lanjuti dengan langung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihak aparat juga mengamankan barang bukti, kemudian meringkus tersangka dan memberikan perawatan medis dengan melarikan korban ke rumah sakit.

0 komentar

Pembina Pramuka Cabul

(SUARAPUBLIC.CO.CC) - Enam siswi sebuah sekolah menengah pertama swasta di Tegal, Jawa Tengah, dicabuli oleh pembina pramuka sekolah mereka. Pencabulan dilakukan dengan dalih untuk mengusir mahluk halus sebagai persyaratan mengikuti jambore nasional.

Pelaku bernama Novi Wirahadi Purnawan ditangkap di rumahnya, Desa Tembok Luwung, Adiwerna, Jumat (12/2), setelah polisi menerima laporan dari para korban. Dari tangan tersangka, polisi menemukan selembar kertas bertuliskan doa-doa.

Tersangka tak membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Para korban mengaku dicabuli pelaku tiap latihan pramuka pada sore hari. Dengan mata ditutup handuk, korban diminta pelaku melepas kancing baju. Pelaku lalu menciumi dan menggerayangi tubuh mereka.

0 komentar

Wartawan Liput Malapraktik Disekap

SUARAPUBLIC - Lima wartawan yang hendak meliput dugaan malapraktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, malah disekap pihak rumah sakit. Kelimanya dihalang-halangi dan dilarang meliput oleh pihak keamanan rumah sakit. Mereka dikunci dalam salah satu ruangan rawat inap selama 10 menit.

Kejadian ini berawal dari niat wartawan meliput kondisi bayi berkaki empat dan bayi kembar empat yang sedang menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan, Sabtu (6/2). Saat hendak menuju ke ruangan humas RSUP Adam Malik, para wartawan menjumpai ada seorang ibu pasien yang marah-marah, karena menuntut kasus dugaan malapraktik pihak rumah sakit terhadap bayinya yang mengidap kelainan jantung.
0 komentar

Pakai Plat Merah Rampok Rp200 Juta

SUARAPUBLIC – Gila benar! Enam orang perampok memakai mobil berplat merah, berani beraksi di salah satu kantor cabang pembantu Bank BRI Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka sukses menggasak uang tunai sekitar Rp200 juta.

Pantauan di lokasi kejadian Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer 20, Minggu (7/2) kawanan perampok merusak lemari brangkas yang ada di ruang tengah rumah toko (ruko).

Rano, saksi mata yang dimintai keterangannya di Polda Sulselbar mengatakan, melihat mobil Isuzu Panther berplat merah yang di parkir di depan Bank sambil mengarah keluar.
0 komentar

Guru SD Tewas Dibantai Suami

FOTO : ILUSTRASI
SUARAPUBLIC – Haraya ( 37) seorang guru Sekolah Dasar (SD) Merpati di kota Tangerang, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Korban dianiaya oleh suaminya sendiri, Anton (42) di dalam rumahnya di Kampung Poris Gaga, Blok Ampera RT 01/03 Nomor 23, Kelurahan Poris Gaga, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Putri (17) anak sulungnya yang masuk ke dalam rumah itu, Sabtu (6/2) malam. Sebelum menemukan jenazah ibunya sekitar pukul 22.30 WIB, Putri bersama adiknya Desti (13) diminta oleh bapaknya, Anton, agar keluar rumah dengan alasan Anton akan berbicara sesuatu yang penting dengan ibunya.
0 komentar

Polisi Buru Perantara Penjual Bayi

SUARAPUBLIC - Satreskrim Polresta Bandung Barat terus memburu para perantara perdagangan bayi yang dilakukan IH alias Sherly (23). Kini polisi sedang mengejar Nel, yang disebut IH sebagai perantara penjualan bayi pertamanya yang masih berusia 9 bulan.

Kasat Reskrim Polresta Bandung Barat, AKP Philemon Ginting mengatakan, pihaknya sedang mencari Nel untuk diperiksa dan dijadikan saksi masalah perdagangan anak yang dilakukan tersangka IH. Hingga kini keberadaan Nel belum diketahui.

Menurut Philemon, Nel merupakan tetangga tersangka dan menjadi perantara supaya anak tersangka diasuh seseorang bernama Aming. IH mengaku mendapat bayaran Rp 300.000, sedangkan Nel Rp 200.000.Polisi telah memanggil pengasuh anak IH. Dari penuturan Aming didapatkan pengakuan bahwa Aming cuma bermaksud membantu anak IH yang sering terserang sakit.
0 komentar

Pembakar Mertua Dibekuk Polisi

SUARAPUBLIC - Kasus pembakaran terhadap sepasang suami istri di Bekasi menemukan titik terang. Petugas Kepolisian Polres Metro Bekasi meringkus pelaku, tak lain adalah menantunya sendiri di daerah Cilegon.

Penangkapan pelaku terjadi pada Sabtu (30/1) sore. Pelaku bernama Kuseri alias Erik bin Rahmat merupakan menantu sepasang suami istri, warga Kavling Perwirasari, Jalan Raflesia 4 RT08/RW08, Kali Abang Nangka, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kuseri mengaku membakar mertuanya dengan bensin, karena sakit hati. “Saya sakit hati, karena mertua mencoba menceraikan saya dengan istri dan anak,” ujar Kuseri, Minggu (31/1).

0 komentar

Pimpinan Ponpes Diduga Sodomi 10 Santri

FOTO : ILUSTRASI
SUARAPUBLIC - Seorang pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Iman, di Tangerang, Ustad HR diduga mencabuli 10 santrinya dengan cara sodomi. Akibatnya, salah satu santri berinisial Y mengalami depresi berat.

Perbuatan itu dilakukan di ponpes yang terletak di Jalan Cikini Dalam, RT03/RW01, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan informasi di lapangan, warga sempat mendatangi Ponpes untuk meminta agar pimpinan Ponpes segera mundur dan tidak lagi melakukan kegiatan keagamaan di lingkungan tersebut, Sabtu (30/1).

0 komentar

Ngaku AKBP Tipu 200 Orang

SUARAPUBLIC – Sony Wisnu Raharjo yang mengaku anggota polisi dari Mabes Polri, berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), berhasil menipu 200 orang. Dia diringkus Satreskrim Polres Purwakarta, kemarin.

Pelaku ditangkap saat hendak kabur di sekitar daerah Jatisari, Karawang. Selama ini pelaku mengiming-imingi warga untuk dipekerjakan di tiga pabrik besar. Di antaranya PT Parera Multi Wira Cikarang, PT Pupuk Kujang, dan Coca Cola.

Ia menjanjikan akan memproses untuk menjadi anggota Polri. Setiap korban diminta menyerahkan uang pelicin dengan besaran antara Rp300.000-Rp3.000.000.

0 komentar

Ratusan Warga Kepung Polsek Ranuyoso

SUARAPUBLIC - Lebih dari 100 warga Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengepung Kantor Kepolisian Sektor Ranuyoso, Minggu (31/1). Pengepungan itu menyusul penangkapan Satun (30), warga Desa Alun-alun.

Kekisruhan nyaris terjadi ketika Kepala Kepolisian Sektor Ranuyoso, Ajun Komisaris Wartono hendak mengusir warga. Tak ayal, warga pun hampir memaksa masuk ke dalam kantor polisi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, pengepungan terhadap kantor polsek ini berawal dari penangkapan yang dilakukan anggota Kepolisian Sektor Tegal Siwalan dari Kepolisian Resor Probolinggo terhadap Satun atas dugaan pencurian hewan.

0 komentar

Lima Pejabat Samosir Tertangkap Berjudi

SUARAPUBLIC – Bikin malu saja! Lima orang pejabat penting di Pemerintah Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara, tertangkap tangan bermain judi leng. Mereka digerebek di sebuah rumah warga di Kelurahan Pintusona, Kecamatan Pangururan. Kini kelimanya mendekam di ruang tahanan penyidik Polres Samosir.

Kelima pejabat yang tertangkap berjudi adalah Staf Ahli Bupati Kampu Manik, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Marsinta Sitanggang, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukacapil) Kamar Siboro, Kepala Inspektorat Tombor Simbolon, dan Kepala Kantor Keluarga Berencana (KB) Emron Turnip.

Kapolres Samosir AKBP Aiman menjelaskan, kelima tersangka sudah menjadi target operasi sejak Desember 2009.

0 komentar
Share |
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS NUSANTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger