BATAM - Ulah brutal tentara Israel kala menyerang rombongan kemanusiaan yang akan mengirimkan bantuan ke Gaza, Palestina, benar-benar menyulitkan warga Yahudi di perantauan. Bahkan di Indonesia, warga Yahudi dilarang masuk sebuah restoran.
Restoran tersebut bernama NanYang Food Hawker, terletak di Pelabuhan Internasional Batam Center. Larangan tersebut merupakan bentuk kutukan dan celaan atas perlakukan biadap tentara israel yang secara membabi buta menembaki rombongan kemanusian yang hendak mengirim bantuan ke Gaza, Palestina.
Larangan berupa tulisan itu dipajang di depan pintu masuk. Ditulis dalam dua bahasa, yakni latin dan Inggris. Bunyinya; "Vietato l'ingresso agil ebrei e ai cani dan All Jews or dog is not allowed".
"Ini dukungan kita terhadap aksi kemanusiaan. Kami melarang masuk seluruh warga Yahudi dan pendukungnya masuk ke restoran kita ini," ujar Owner Nanyang Food Hawker Batam, Ashari Coffee, dikutif JPNN, Kamis (3/6).
Dia mengatakan, pemasangan nada protes dan pelarangan tersebut telah tiga hari ditempel, sejak serangan tentara Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang mengangkut 12 orang relawan warga negara Indonesia.
"Daripada saya membakar bendera dan ikut demo turun ke jalan, mending saya tumpahkan kekesalan saya di sini. Saya melarang mereka masuk, itu sudah cukup," ujarnya.
Hatinya tergerak membuat pernyataan nada protes tersebut, setelah mengadakan diskusi bersama temannya bernama Mike, warga Italia pemilik club di Bali.
"Kami share, lantas atas dasar kemanusiaan, dia memprotes Israel dengan cara ini, dan saya pun mengikutinya," ujarnya.
NanYang menjadi satu-satunya restoran di Batam yang memprotes Israel. "Pernyataan ini hanya ada di tiga tempat di Indonesia, yakni di Club Puppies Kuta Bali dan Menara Mandiri di Jakarta serta Batam. Itu saja," ujarnya.
Berita lainya:
------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Restoran tersebut bernama NanYang Food Hawker, terletak di Pelabuhan Internasional Batam Center. Larangan tersebut merupakan bentuk kutukan dan celaan atas perlakukan biadap tentara israel yang secara membabi buta menembaki rombongan kemanusian yang hendak mengirim bantuan ke Gaza, Palestina.
Larangan berupa tulisan itu dipajang di depan pintu masuk. Ditulis dalam dua bahasa, yakni latin dan Inggris. Bunyinya; "Vietato l'ingresso agil ebrei e ai cani dan All Jews or dog is not allowed".
"Ini dukungan kita terhadap aksi kemanusiaan. Kami melarang masuk seluruh warga Yahudi dan pendukungnya masuk ke restoran kita ini," ujar Owner Nanyang Food Hawker Batam, Ashari Coffee, dikutif JPNN, Kamis (3/6).
Dia mengatakan, pemasangan nada protes dan pelarangan tersebut telah tiga hari ditempel, sejak serangan tentara Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang mengangkut 12 orang relawan warga negara Indonesia.
"Daripada saya membakar bendera dan ikut demo turun ke jalan, mending saya tumpahkan kekesalan saya di sini. Saya melarang mereka masuk, itu sudah cukup," ujarnya.
Hatinya tergerak membuat pernyataan nada protes tersebut, setelah mengadakan diskusi bersama temannya bernama Mike, warga Italia pemilik club di Bali.
"Kami share, lantas atas dasar kemanusiaan, dia memprotes Israel dengan cara ini, dan saya pun mengikutinya," ujarnya.
NanYang menjadi satu-satunya restoran di Batam yang memprotes Israel. "Pernyataan ini hanya ada di tiga tempat di Indonesia, yakni di Club Puppies Kuta Bali dan Menara Mandiri di Jakarta serta Batam. Itu saja," ujarnya.
Berita lainya:
------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------