Longsor Di Dekat Danau Toba, Dua Orang Meninggal Dunia

*Sungai Kapuas Meluap

SUARAPUBLIC-Setidaknya dua orang tewas dalam tanah longsor di dekat Danau Toba di Sumatera Utara pada Minggu malam, sedangkan daerah-daerah dilanda banjir di Kalimantan Barat dan ratusan rumah toko sebelumnya tergenang saat Sungai Kapuas meluap.

Tubuh Rosnauli Sidebang dan putranya Ridwan Simandalahi ditemukan sekitar 200 meter dari rumah mereka dekat gunung Silalahi di Dairi, Sumatera Utara, pada hari Senin, juru bicara pemerintah Kabupaten Dairi Erika Hasugian menyatakan pada hari Senin.


Bencana juga menghancurkan tiga rumah dan menewaskan puluhan ternak, katanya.
Silahisabungan bupati, Parasian Sihaloho, mengatakan telah turun hujan keras selama beberapa hari, tapi gunung Silalahi tidak bisa menyerap air hujan sejak pohon-pohon dibersihkan dalam pembalakan liar.


Tanah longsor, yang berlangsung lima jam, kerusakan infrastruktur termasuk jalan dan jembatan, dan memotong transportasi darat antara beberapa desa di kabupaten.
Markus, penduduk desa Silalahi, mengatakan banjir dan tanah longsor terjadi sangat cepat, menghancurkan rumah-rumah di desa.

"Situasi sangat mengerikan. Penduduk menjerit ketika mereka melihat batu jatuh dari bukit-bukit," kata Markus.

Beberapa warga yang ketakutan lari ke tempat yang lebih tinggi mencari keselamatan.
Seperti hari Senin, banyak penduduk tetap tinggal di pusat-pusat pengungsi dan menolak untuk kembali ke rumah, takut longsor lebih lanjut.

"Kami masih takut longsor lebih lanjut. Hujan masih berat di sini," kata Markus, menambahkan bahwa tanah longsor juga telah memotong listrik ke daerah.
Dia berharap pemerintah bisa menemukan daerah untuk merelokasi warga.

Sementara itu, hujan lebat selama beberapa hari telah menyebabkan sungai-sungai besar - termasuk di Kalimantan Barat Kapuas, Mahakam di Kalimantan Timur dan Barito di Kalimantan Selatan - untuk meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
Terkena banjir ratusan rumah toko di sebelah Sungai Kapuas di Pontianak.

Hujan lebat dan cuaca buruk antara bulan November dan Desember sudah diantisipasi menyebabkan banjir di Kalimantan, badan lingkungan setempat mengatakan.

Berdasarkan analisis dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika, hujan akan mempengaruhi Kalimantan sampai minggu depan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Widodo W Basuki kata Sambodo.

Widodo mengatakan cuaca buruk adalah hasil dari konvergensi angin dari barat ke timur melewati Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

"Hujan lebat dapat menyebabkan banjir di daerah-daerah di Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan Samarinda," katanya.

Widodo mendesak warga untuk menghindari ruang terbuka dalam kasus petir dan angin kencang.Sumber:The Jakarta Post


Bookmark and Share



Share this article :
Share |
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS NUSANTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger