Ternak Babi Ganggu UN

(MEDAN): Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Karya Kesuma (Karkes) sempat terganggu. Pasalnya, bau busuk begitu menyengat dari lokasi ternak babi di kawasan Jalan Menteng, tepatnya Lingkungan 10 Binjai Medan Denai. 

Bahkan puluhan pelajar SMP di sekolah swasta tersebut mengunakan penutup hidung (masker) agar konsentrasi mengikuti UN tidak terganggu dalam menjawab seluruh soal ujian.

Bukan hanya pelajar masyarakat di Jalan Raya Menteng Gang Anshar lingkungan 10 Binjai Kecamatan Medan Denai tersebut sejak dua tahun belakangan ini tidak bisa lagi beribadah dengan tenang, karena di sekeliling tempat tinggal mereka telah banyak berdiri peternakan babi yang mengeluarkan limbah berupa bau sangat menyengat.

Keterangan, Selasa (30/3), sebanyak 38 siswa peserta UN SMP Karya Kesuma mengenakan masker selama berlangsungnya ujian kondisi ini bukan disebabkan penyebaran virus berbahaya, melainkan akibat menguapnya limbah ternak babi milik warga yang berada persis di belakang tembok sekolah.

Kepala Sekolah Karya Kesuma Syawaludin Siregar mengatakan, bau menyengat itu disebabkan polusi limbah babi yang menguap dan letaknya berada persis di belakang tembok sekolah. Siregar bahkan untuk memastikan asal bau tersebut, pihak sekolah sengaja menunjukkan lokasi rumah yang sengaja dijadikan pemiliknya merangkap peternakan ratusan ekor babi.

“Bau ini sudah dua tahun kita rasakan. Berbagai cara kita lakukan, supaya peternakan babi ini pindah. Kita sudah layangkan protes langsung ke pemilik, kemudian ke kelurahan dan kecamatan. Bahkan murid-murid pernah kita bawa ke kelurahan belajar disana sebagai aksi protes. Tapi hingga kini, belum ada tindakan yang nyata dari pemerintahan,” tukas Siregar.

Untuk mengantisipasi kondisi ini dan demi kelancaran proses belajar termasuk UN, pengelola sekolah berharap ada tindakan nyata secepatnya dari pihak kelurahan dan kecamatan untuk memindahkan seluruh ternak babi yang ada di pemukiman warga dan sekolah ini.

Siti Robiana Sahara seorang siswa yang sempat diwawancarai mengatakan, bau dari peternakan jelas sangat menggangu. “Ya mengganggu sekali. Kepala jadi pening, akibatnya ada beberapa soal yang tak sempat terjawab karena hilang konsentrasi,” tukasnya.

Sementara itu Hj Maemunah warga setempat yang rumahnya berada di belakang peternakan kepada wartawan juga menyampaikan keluhannya. Bau akan semakin menyengat bila malam hari. “Malam-malam saat salat tahajud, saya sempat limbung karena bau ini. Sama juga dengan warga yang salat di masjid Al Anshar yang bisa dipastikan kalau salat Maghrib atau Isya dipastikan terganggu kekhusukannya,” tukas Maemunah.

Karena itu dia berharap, semua peternakan yang melingkupi lingkungannya segera dipindahkan karena selain mengganggu kesehatan juga jelas terganggunya kekhusukan ibadah. “Tapi sepertinya pemerintah setempat tak bergeming untuk memindahkan seluruh peternakan babi ini. Karena sudah satu tahun lebih kita mengajukan komplain, peternakan tetap saja berdiri. Bahkan makin banyak,” pungkasnya.
Share this article :
Share |
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS NUSANTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger