Pantauan di lokasi kejadian Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer 20, Minggu (7/2) kawanan perampok merusak lemari brangkas yang ada di ruang tengah rumah toko (ruko).
Rano, saksi mata yang dimintai keterangannya di Polda Sulselbar mengatakan, melihat mobil Isuzu Panther berplat merah yang di parkir di depan Bank sambil mengarah keluar.
Tak lama berselang, ujar Rino, lima orang turun dari mobil dengan mengenakan penutup wajah ala ninja. Mereka berjalan sambil menenteng senjata api jenis (senpi) berwarna silver kemudian beraksi. Para perampok itu keluar dari bank dengan mengenakan penutup muka ala ninja.
Rino yang bekerja sebagai pelayan rumah makan di samping kantor Bank BRI, tidak terlalu memperhatikan siapa pun yang datang ke Bank maupun yang keluar. Dia baru mengetahui jika mobil berplat merah yang terparkir itu adalah mobil perampok, setelah istri penjaga malam kantor BRI, Nasrullah, berteriak minta tolong.
"Setelah istri Nasrullah minta tolong sambil berteriak rampok..rampok.. saya langsung keluar. Warung waktu itu sedang sepi. Setelah mereka kabur baru saya telepon polisi, karena mereka membawa senjata" sebutnya.
Aparat Polsekta Biringkanaya yang dilapori perampokan langsung berkoordinasi dengan Polresta Makassar Timur dan Polda Sulselbar untuk menurunkan tim identifikasi. Bersama Kepala Cabang Pembantu BRI Sudiang, Slamet Ristanto polisi langsung melakukan olah TKP hingga pukul 18.00 WITA. Polsi juga meminta keterangan Nasrullah yang saat itu disekap kawanan perampok.
Slamet mengatakan, semuanya sudah diserahkan ke polisi untuk mengusut tuntas kasus perampokan tersebut. Ia tidak mengetahui pasti berapa jumlah uang yang telah dirampok. Tetapi ditaksir sekitar Rp200 juta raib dibawa kabur. Sedangkan Kapolsekta Biringkanaya AKP Muhammad Thamrin enggan memberikan komentar wartawan.(*)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan