"Saat berkampanye, mereka pernah menjanjikan perbaikan saluran air. Ternyata sampai setahun lebih pemerintahannya berjalan, janji itu belum juga dipenuhi. Kami benar-benar kecewa," ungkap Sutarna (52), penduduk Ciwalen, Minggu (7/2).
Saat meninjau banjir, Bupati Garut Aceng HM Fikri menyatakan, prihatin dan kembali menjanjikan segera mengupayakan perbaikan drainase supaya bisa memenuhi derasnya kapasitas debet air.
Sementara camat Garut Kota Nurdin Yana mengatakan, penyebaran tumpukan sampah rumah tangga, sampah kebun serta limbah penyamakan kulit warga kota jadi penyebab sekitar 349 rumah penduduk pada tiga kelurahan terendam banjir, akibat luapan sungai Cigulampeng dan Ciwalen.
Selain itu, Nurdin berdalih, banjir terjadi akibat penyempitan, pendangkalan dan kecilnya gorong-gorong pada kedua sungai tersebut. Serta terdapat segmen sungai yang menyebabkan rentan erosi, dan terjadi rembesan air dari bawah keermeer sungai Ciwalen saat diguyur hujan deras.
Hingga akhir pekan ini, tiga kelurahan di wilayah Garut Kota terendam banjir berketinggian 40 cm hingga diatas 100 cm. Terdiri atas kelurahan Ciwalen terdapat 65 rumah terendam di RW 08,09,10 dan 11. 200 rumah di kelurahan Regol, RW 18,17 dan 12. Serta 84 rumah terendam di kelurahan kota Wetan pada RW 01,02,15 dan RW 20.
Akibat banjir, seluruh korban bersama harta bendanya dievakuasi ke rumah saudara dan tetangga terdekat. Warga juga memasang karung berisi tanah agar mengurangi debet air ke perkampungan, menyiagakan ronda malam, dan terus serta berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans kabupaten guna mendapatkan bantuan sandang dan pangan.(*)
.gif)
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan