Rakor Pemuda Muhammadiyah Ricuh

Yogyakarta - Rapat koordinasi (rakor) Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta berakhir ricuh. Rakor menjelang Muktamar ke 46 dan 1 Abad Muhammadiyah itupun tak menghasilkan keputusan.

Rakor antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia selama dua hari pad hari Sabtu dan Minggu di kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diwarnai kericuhan.

Kegiatan itu sempat dibubarkan oleh sekelompok anggota Pemuda Muhammadiyah yang tidak sepakat atas penyelenggaraan rapat koordinasi. Padahal rapat itu merupakan kelanjutan penyelesaian Muktamar Pemuda Muhammadiyah XIV pada 2009 yang mengalami deadlock.

"Kami sempat diusir oleh tuan rumah, Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta," kata kata Rahiman Dani, Juru Bicara Kaukus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, di Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, dikutif detiknews, Minggu (30/5/2010).

Menurut Dani, Din Syamsuddin selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah yang mengundang Pemuda Muhammadiyah. Namun dia justru tidak mau ikut rapat, padahal Din berada di Yogyakarta.

Sesuai arahan ketua umum kata Dani, penyelesaian deadlock atas keputusan sistem pemilihan Pimpinan Pemuda Muhammadiyah telah disepakati dilakukan di Yogyakarta. Namun hingga larut malam upaya pembahasan antar peserta sidang menemui jalan buntu.

"Kami menilai ada pihak-pihak tertentu yang telah mempolitisasi terlalu jauh. Ada banyak kepentingan yang masuk di Pemuda Muhammadiyah," katanya.

Sementara itu, Ahmad Aznem, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan
Timur menyatakan pihkanya menuntut pertanggungjawaban Ketua Umum PP Muhammadiyah yang telah mengarahkan dan menggagas pertemuan di Yogyakarta.

Perwakilan 23 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Muhammadiyah menilai ada upaya pembiaran agar konflik terjadi antara sesama kader Muhammadiyah.

"Kami berharap masalah ini selesai sebelum Muktamar Muhammadiyah pada Juli
mendatang," kata Aznem.

Menurut dia, yang menjadi masalah adalah soal tata cara pemilihan ketua yang diikuti semua peserta muktamar. Padahal sudah ditetapkan sebelumnya yang mempunyai hak suara adalah pengurus pusat, wilayah dan daerah.

Sesuai hasil rapat tanwir sebelumnya, beberapa orang nama calon yang siap maju di antaranya Saleh Daulay, Gunawan, Ahmad Rafik dan Banjar Nurwahid.


Berita lainya:
----------------

Lintas Nusantara:
-------------------







------------------------------------------------------------------------------------------------
Share this article :
Share |
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LINTAS NUSANTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger