SUARAPUBLIC - Kepolisian Sektor Kandis, Kabupeten Siak, Provinsi Riau masih terus memburu pelaku pemerkosaan ibu muda yang diduga adalah maniak seks dengan sasaran isteri orang, lebih terkenal dengan julukan ‘Kolor Ijo’. Polisi meminta kepada kaum hawa yang menjadi korban perkosaan untuk dijaga.
"Kami minta kepada para bapak, supaya kaum wanita jangan ditinggalkan pada malam hari. Jika pun suami terpaksa pergi, bisa minta tolong ada yang menemani sang istri. Bisa saudara yang lain maupun tetangga," pinta Kepala Unit Reskrim Polsek Kandis Ipda Indra, kemarin.
Indra menambahkan, jikapun memang tak ada yang menemani, para ibu yang tinggal sendirian di rumah bisa memastikan seluruh pintu terkunci rapat. Mereka bisa membuat pengamanan secara pribadi. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah semua bentuk kejahatan.
"Pemerkosaan terjadi di sini, karena rumah korban tidak terkunci dengan baik. Para pelaku bisa masuk ke rumah dan dengan leluasa pelaku manjalankan niat jahatnya," ujarnya.
Selain itu, polisi juga mengimbau kepada masyakat untuk lebih meningkatkan keamanan dan ketertiban di tempat masing-masing. Antara lain melalui kegiatan siskamling, sehingga orang-orang yang berniat jahat, tak bisa leluasa bergerak di suatu daerah atau lingkungan.
Pemerkosaan yang disinyalir pelakunya adalah ‘Kolor Ijo’ yang sempat menghebohkan. Aksi pemerkosaan telah memakan korban seorang ibu sebut saja Karmila (21), warga Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau 19 Januari lalu.
Karmila didatangi pria misterius pada dinihari. Pria yang diduga ‘Kolor Ijo’ datang tanpa busana dan hanya menggunakan kolor warna hijau. Sementara wajahnya ditutupi topeng. Berbekal sebilah golok sebagai sarana pengancam, pria inipun memperkosa Karmila sehingga alat kelamin korban berdarah.(*) Foto : Ilustrasi
Edwin van der Sar Sebut Manchester United Kehilangan Karakter
-
Edwin van der Sar meminta manajer Manchester United untuk segera
membangkitkan motivasi para pemain. Manchester United mengundang perhatian
dari para manta...
5 tahun yang lalu
Posting Komentar
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi SUARAPUBLIC. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan